PANDEGLANG, 25/01/2025 – Pemuda asal Koroncong, akrab disapa Badri angkat bicara terkait Situasi pengelolaan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
Bangkonol yang menurutnya semakin mengkhawatirkan.
Badri mengatakan bahwaa timbunan sampah yang terus menumpuk tak terkendali
telah menimbulkan berbagai masalah lingkungan, seperti pencemaran air tanah, udara, dan
tanah. Bau busuk menyengat serta munculnya berbagai jenis serangga dan hewan pengerat
telah mengganggu aktivitas belajar mengajar dan warga masyarakat di daerah tersebut.
“Ini jelas sangat merugikan, kalo pengelolaan TPA Bangkonol tidak di indahkan ini akan menjadi ancaman nyata bagi warga sekitar, jelas saya merasakan sendiri aroma bau menyengat apalagi aktivitas sehari-hari saya ke pandeglang jalan alternatifnya yaitu melewati TPA Tersebut.” ujarnya.
Badri juga mengungkapkan kekecewaan nya pada saat pemerintah pandeglang memutuskan kerjasama dengan Kab Serang dan tangerang ia merasa kecewa, perjanjian ini demi keuntungan semata tanpa melihat dampak kedepannya, apalagi kondisi TPA Bangkonol yang sangat minim pasilitas malah jadi tempat tampungan oleh kabupaten sebelah,
“Sampah dari serang dan tangerang yang sudah masuk ke TPA Bangkonol akan terus menjadi warisan masa depan generasi dan warga setempat apabila TPA Bangkonol Tidak dibenahi secara keseluruhan,” tambahnya.
Masalah pengelolaan sampah di TPA Bangkonol membutuhkan solusi
jangka panjang yang melibatkan berbagai pihak. Selain meningkatkan kapasitas TPA, perlu
dilakukan upaya pengurangan sampah dari sumber, serta pengembangan teknologi
pengelolaan sampah yang lebih ramah lingkungan, seperti program daur ulang, atau pembuatan kompos,” ucapnya.
Badri berharap terkait masalah pengelolaan TPA Bangkonol ini menjadi perhatian dikalangan aktivis di pandeglang untuk meninjau ulang kembali.
“Karena permasalahan sampah ini adalah permasalahan serius yang sangat berkaitan dengan kehidupan manusia, lingkungan dan Alam yang harus kita jaga,” pungkasnya.