SERANG – DPD Partai Golkar Provinsi Banten terus menjalin komunikasi dengan seluruh partai politik (parpol) dalam menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak. Komunikasi tersebut dinilai cair tanpa melihat konstalasi saat pemilihan presiden (Pilpres).
“Sebagai ketua Partai Golkar di Provinsi Banten memang tugas saya dari pimpinan pusat untuk membantu seluruh kader yang akan mengikuti Pilkada. Untuk membantu komunikasi lintas partai. Terkait koalisi mereka,” kata Tatu kepada wartawan, Rabu (29/5/2024).
Menurut Tatu, koalisi partai politik cukup cair di Pilkada serentak di Banten. Komunikasi pun dilakukan dengan seluruh parpol, baik yang di dalam maupun luar parlemen.
“Tidak ada lagi KIM harus dengan KIM, non KIM dengan non KIM. Di Partai Golkar tidak ada intruksi seperti itu, jadi silakan teman-teman di daerah nyaman dengan siapa,” ujarnya.
Tatu mengaku sudah menjalankan intruksi DPP Partai Golkar untuk berkomunikasi dengan pimpinan parpol di Banten.
“Komunikasi kita cair semua. Saya, kami di Partai Golkar berharap bisa berkoalisi dengan semua partai. Kita butuh kebersamaan untuk mengawal pembangunan tingkat pusat sampai daerah,” ujarnya.
Partai Golkar sudah memberikan penugasan kepada sejumlah kader untuk maju di Pilkada Banten dan delapan kabupaten/kota.
Sejumlah kader sudah berpasangan, bakal calon kepala daerah dan wakilnya. Namun beberapa masih tunggal sebagai calon kepala daerah, termasuk Airin Rachmi Diany di Pilkada Banten.
Tatu tidak akan memaksakan para kader Golkar untuk berpasangan dengan siapa di Pilkada.
“Karena mereka dengan para wakil nanti akan bekerja lima tahun bekerja bersama. Butuh kenyamanan, dan kita beri ruang mencari pasangan. Kita ikut sumbangsih saran, untuk pemenangan,” ujarnya.
Sejumlah kader Partai Golkar yang belum menetapkan pasangan di Pilkada masih menimbang dan mencari kecocokan.
“Masih pada menimbang dan memikirkan. Mungkin seperti mau menikah, cari yang cocok. Untuk deklarasi pun, menunggu final koalisi partai. Kita masih punya waktu,” ujarnya.