SERANG – Ratusan lansia dari berbagai daerah diberi keterampilan mulai untuk meningkatkan kualitas hidup agar mengurangi pikun.
Keterampilan yang diberikan mulai dari menanam cabai yang tidak mengandalkan bahan plastik untuk ketahanan pangan dan keterampilan tangan merajut untuk menghasilkan karya yang bisa dijual.
Tidak hanya itu, para lansia juga diperiksa kesehatan oleh mahasiswa kedokteran dari Universitas Indonesia (UI).
Pj Gubernur Banten, Al Muktabar mengatakan, edukasi dan keterampilan diberikan kepada lansia untuk meningkatkan kualitas dan taraf hidup.
“Kita juga melakukan rangkaian simulasi kepada lansia merajut, talk show. Kita harapkan orang tua kita tidak pikun dan produktif untuk pembangunan,” katanya, Selasa (9/7/2024).
Dengan peningkatan kualitas hidup, para lansia diharapkan bebas dari fenomena pikun dengan melakukan aktivitas bermanfaat.
“Lansia mendapat dampingan dari mahasiswa kedokteran UI dengan berdialog satu per satu, ditanya keluhan agar di report agar bisa kita tindaklanjuti agar bebas dari pikun dan bahagia serta produktif,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, Pemprov Banten juga menyosialisasikan langkah-langlah penanganan stunting dan kemiskinan ekstrim agar lansia turut berperan.
“Kita juga menyosialisasikan langkah-langkah penanganan stunting, kemiskinan ekstrim untuk mensejahterakan rakyat,” terangnya.
Di tempat yang sama, Ketua PKK Banten Tine Al Muktabar menambahkan, para lansia dibimbing untuk meningkatkan skil dalam rangka menstimulasi daya ingat agar tidak pikun
“Lansia diajari keterampilan, skil dan menstimulasi otaknya agar tidak pikun,” tambah Tine didampingi Plt Kepala DPMD Banten Sitti Ma’ani Ninna di Gedung Negara.
Nantinya, lansia yang diberikan keterampilan akan didata disetiap Posyandu dan diajak beraktivitas agar lebih produktif.
“Peran PKK mendata lansia, berkelompok di Posyandu melakukan aktivitas produktif tidak hanya membuat bahagia tapi juga tidak pikun,” jelasnya. (ADV)