PANDEGLANG – Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Banten, bersama petani milenial melakukan panen cabe bersama, di Poktan Kadugemblo III, Kecamatan Kaduhejo, Kabupaten Pandeglang, Selasa (18/3).
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Banten, Ameriza Ma’ruf Moesa mengatakan apresiasi tinggi kepada ketua Poktan yang notabene masih muda yaitu Muhammad Teguh Arrosid atas dedikasinya menjadi milenial.
“Kami menyambut baik acara panen bersama ini. Salah satu pencapaian dan yang harus kita banggakan bersamadi sini adalah simbolis panen cabai yang merupakan hasil dari anak muda,” ujarnya.
Kegiatan ini penting mengingat produk hortikultura, khususnya cabe merah, masih mengalami defisit di Banten, yang sering kali berkontribusi pada inflasi.
“Hari ini dibuktikan petani muda juga bisa menghasilkan karya, dan kebetulan yang dihasilkan adalah cabai yang salah satu tananam holtikultura yang mana di Banten masih defisit,” tambah Ameriza.
Ameriza menekankan pentingnya meningkatkan produksi cabe merah agar harga tetap stabil. Ia mengungkapkan bahwa dalam upaya mengatasi defisit ini, baik petani maupun pembeli harus sama-sama diuntungkan.
Ameriza juga menyampaikan dan berharap aktivitas positif ini bisa mendorong kaula muda untuk berani bertani.
Budidaya cabe merah yang terus berlangsung akan memberikan motivasi bagi masyarakat sekitar untuk menanam produk hortikultura lainnya, terutama cabe.
“Acara ini semoga bisa memotivasi anak muda, agar bisa terjun ke dalam dunia bisnis atau dunia usaha di bidang pertanian khususnya lagi di bidang pertanian hortikultura,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus M. Tauchid bahwa dengan adanya pemanfaatan lahan perkarangan di Kabupaten Pandeglang dapat menangani defisit produk holtikultura khususnya cabe.
Kata dia, penanganan defisit produk hortikultura tidak hanya mengandalkan pemerintah, akan tetapi masyarakat juga ambil andil dengan berangkat mengandalkan perkarangan rumah.
“Jika hanya mengandalkan instruksi Pemda maka tidak akan tercapai,” katanya.
“Mari optimal kan perkarangan halaman rumah,” sambungnya.
Ia juga mengatakan bahwa dengan ibu-ibu memanfaatkan perkarangan rumah untuk menanam produk hortikultura, setidaknya dapat mengurangi pengeluaran harian.
“Kalau ibu-ibu menanam cabe paling tidak kos pengeluaran dapat dikurangi,” katanya.