SERANG – Melihat anak menggunakan waktu luangnya dengan hal-hal yang baik dan bermanfaat menjadi salah satu keinginan semua orang tua.
Di jaman sekarang, teknologi kian berkembang dengan pesat. Hal tersebut tampaknya juga memberikan dampak negatif pada anak.
Saat ini, anak-anak cenderung menghabiskan waktunya dengan bermain smartphone ketimbang mengasah keterampilannya. Permainan permainan tradisional yang biasanya dimainkan oleh anak anak usia dini sudah mulai tidak nampak.
Banyak cara yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk memberikan pendidikan yang lebih baik untuk anaknya salah satunya dengan mengikutsertakan anaknya pada kegiatan yang bersifat positif , salah satu diantaranya yakni les pencak silat.
Pencak silat menjadi salah satu kegiatan positif yang bisa menjadi pilihan bagi para orang tua guna membentuk karakter kuat, cekatan, mandiri dan juga religius.
Selain itu, dengan mengikutsertakan anak pada kegiatan pencak silat, anak juga didorong untuk ikut serta melestarikan budaya bangsa Indonesia.
Salah satu pendiri les pencak silat TSPM unit khusus Sayap Merpati di Kota Serang, Tuti Alawiyah mengatakan, les Pencak Silat ini muncul sebagai respons terhadap fenomena modern di mana banyak anak muda lebih sering terpaku pada perangkat elektronik dan gadget daripada melakukan kegiatan yang positif.
“Dalam era teknologi digital yang semakin mendominasi, anak-anak dan remaja cenderung menghabiskan banyak waktu di depan layar, mengakibatkan berkurangnya kegiatan fisik, interaksi sosial langsung, dan pengembangan keterampilan praktis,” ujarnya.
Diketahui, Tapak Suci Putera Muhammadyah merupakan salah satu perguruan besar yang ada sejak 31 Juli 1963. Dan Les Pencak Silat Tapak Suci cabang khusus Sayap Merpati ini berdiri pada 29 Juli 2023.
Adapun pendiri les pencak silat ini yaitu Tuti Alawiyah juga merupakan salah satu pengurus di Pimpinan Daerah (Pimda) 212 Tapak Suci Putera Muhammadyah Kota Serang.
Lebih lanjut, dirinya mengatakan, dengan didirikannya Les Pencak Silat, tujuannya adalah untuk menghadirkan alternatif yang sehat dan produktif bagi anak-anak muda.
“Seni bela diri ini menekankan pada disiplin diri, latihan fisik, konsentrasi mental dan pengembangan keterampilan yang dapat membantu mengalihkan perhatian dari gadget,” katanya.
Salah satu orang tua siswa yg mengikuti les silat, Diana Supriyani mengatakan bahwa dirinya senang. Karena kegiatan ini merupakan suatu hal positif dan baik. Mengurangi aktivitas anak bermain hp dan terfokus game yang meresahkan.
“Tujuan lain untuk bela diri karena dikehidupan kedepan, kita tidak tahu apa yang akan terjadi, maka saya bekali anak dengan senibela diri,” ucapnya.