KRAMATWATU – Agung Permana, selaku Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Kramatwatu, melakukan survei lapangan selama 4 hari dan menemukan banyak warga yang mengeluhkan polusi udara akibat cerobong asap dari PLTU Jawa 7.
Debu-debu kecil berwarna hitam terlihat mengotori rumah demi rumah di sekitar wilayah tersebut.
“Kejadian ini sudah berlangsung cukup lama, namun bantuan yang diterima dari pihak PLTU tidak sebanding dengan kerugian yang dialami masyarakat Desa Terate. Kualitas udara di Desa Terate tidak seburuk ini sebelum berdirinya PLTU,” ujar Agung.
Agung Permana juga menekankan bahwa pihak PLTU Jawa 7 seharusnya melakukan penelitian terkait kualitas udara di sekitar perusahaan sebagai bahan evaluasi internal.
Dia berharap agar pihak perusahaan dapat turun langsung ke pemukiman untuk berinteraksi dengan masyarakat setempat, menerima masukan, dan menanggapi keluhan terkait dampak yang terjadi setelah beroperasinya perusahaan tersebut.
Tidak hanya di Desa Terate, namun polusi udara juga terjadi di sekitar wilayah Kramatwatu, Kota Cilegon, hingga Bojonegara.
Agung menegaskan bahwa kejadian ini harus segera diselesaikan, karena jika tidak, korban jiwa dapat berjatuhan dalam kurun waktu tertentu apabila kualitas udara di Desa Terate tetap buruk.