SERANG – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Kependudukan dan Keluarga Berencana (DP3AKKB) Provinsi Banten menggelar lomba kompetisi inovasi penanganan stunting sebagai upaya menekankan anak gagal tumbuh kembang.
Kepala DP3AKKB Provinsi Banten, Sitti Ma’ani Nina mengatakan, ada enam Puskesmas yang telah diputuskan masuk finalis usai dinilai dewan juri.
“Berikutnya, dewan juri akan mendalami lebih lanjut dengan melakukan penilaian lapangan ke lokasi inovasi tersebut diimplementasikan,” katanya.
Selanjutnya, dewan juri akan mengecek implementasi inovasi penanganan stunting untuk menentukan pemenangnya.
“Melakukan cross check proposal inovasi yang disandingkan dengan proses pelaksanaannya dilapangan baik secara subtansi maupun teknis,” ucapnya.
Menurutnya, gagasan Puskesmas dalam penanganan stunting terbilang sudah cukup baik, hanya saja tinggal menentukan yang paling inovatif.
Ada enam Puskesmas yang bakal diseleksi untuk menentukan yang juara. Di antaranya Kabupaten Tangerang ada Puskesmas Bojong Kamal dan Puskesmas Suradita.
Kemudian Kabupaten Pandeglang, ada Puskesmas Cimanggu dan Puskesmas Labuan.
Selanjutnya Kabupaten Lebak di Bidang KB dan Kota Cilegon yang digagas PKK Kecamatan Cilegon.
“Ini bagian komitmen kita dalam menekan angka stunting,” jelasnya. ADV