SERANG – Kesehatan masyarakat yang sudah menginjak lansia menjadi perhatian khusus dari Pemprov Banten, agar tidak mudah diterjang penyakit.
Saat ini, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Kependudukan dan Keluarga Berencana (DP3AKKB) Provinsi Banten menggagas program Bina Keluarga Lansia (BKL) untuk mengintervensi perilaku hidup.
Kepala DP3AKKB Banten, Sitti Ma’ani Nina mengatakan, peran keluarga mempengaruhi kualitas dan kesehatan para lansia.
Apalagi, penduduk Indonesia berusia 60 tahun ke atas atau lanjut usia (lansia) diperkirakan meningkat menjadi 80 juta pada 2030, atau naik 23 sampai 24 persen.
“Manusia melalui proses menua akan mengalami degenerasi atau kemunduran dari segi kemampuan ekonomi, fisik, psikologis dan sosial. Sehingga akan memunculkan banyak permasalahan,” katanya, Selasa (24/9/2024).
Untuk itu, Nina menilai program pembinaan ketahanan keluarga lanjut usia sangat penting demi terciptanya penuaan yang sehat.
Dalam mengintervensinya, DP3AKKB akan melakukan pembinaan melalui keluarga lansia yang diukur melalui tujuh dimensi lansia tangguh.
Di antaranya, dimensi spiritual, kesehatan fisik, lingkungan, intelektual, emosional, profesional, dan sosial kemasyarakatan.
“Sehingga seseorang atau kelompok lansia dapat mampu beradaptasi terhadap proses penuaan secara positif sehingga mencapai masa tua berkualitas dalam lingkungan yang nyaman,” ucapnya.
Dengan BKL, nantinya kegiatan akan dilakukan secara berkelompok dengan tujuan meningkatkan pengetahuan serta keterampilan bagi keluarga yang mempunyai orang tua atau lanjut usia.
Pengetahuan ini meliputi pola perawatan, pengasuhan, dan pemberdayaan kaum lansia agar kesejahteraannya bisa meningkat.
Adapun sasarannya dilakukan langsung dan tidak langsung. Sasaran langsungnya adalah keluarga yang mempunyai lansia atau keluarga yang semua anggotanya merupakan kaum lansia.
Sedangkan sasaran tidak langsungnya, dilakukan perorangan seperti guru, ulama atau pemuka agama, tokoh adat, pemuda, pemimpin organisasi dan para ahli yang memiliki ketrampilan di bidang psikolog, perawatan, kebidanan, dan dokter.
“Kemudian, lembaga pemerintah maupun swasta, seperti sekolah, organisasi perempuan, dan LSM atau lembaga swadaya masyarakat,” paparnya.
Dalam menjaga hubungan sosial di masyarakat, BKL akan melakukan pemberdayakan lansia untuk memotivasi dalam mengisi hidup dan kehidupannya, untuk melakukan sesuatu yang berguna, minimal bagi dirinya sendiri maupun untuk keluarga yang merawatnya.
“Saya berharap kita dapat mewujudkan lansia tangguh, mandiri, sejahtera, sehat dan bahagia,” tutupnya.