SERANG – Anggota DPRD Banten, Musa Weliansyah, mengungkapkan kekecewaannya atas dugaan keterlibatan salah satu pimpinan DPRD Banten, Budi Prayogo, yang diduga menjadi “joki” atau melakukan praktik titip-menitip siswa dalam Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) di sejumlah sekolah negeri.
Musa menyayangkan hal tersebut terjadi di tengah upaya Gubernur dan Wakil Gubernur Banten untuk membersihkan proses SPMB dari praktik Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN). Ia menilai tindakan menitipkan calon siswa, apalagi dengan menggunakan stempel DPRD, sangat mencoreng nama baik lembaga legislatif.
Sangat disayangkan disaat pak Gubernur dan pak wakil gubernur ingin SPMB ini tidak ada unsur KKN, tidak ada titip menitip dari pihak mana pun tanpa terkecuali dari DPRD Banten, Jumat (27/6).
Ia menyebut tindakan tersebut tidak hanya mengecewakan, tetapi juga memalukan. Menurutnya, sebagai pimpinan lembaga pengawas, DPRD seharusnya menjadi contoh integritas, bukan malah mencederai kepercayaan publik.
“Jujur saya sangat kecewa dengan ulah oknum pimpinan di DPRD banten ini yang seharusnya sebagai pimpinan DPRD bisa berintegritas, DPRD ini sebagai pengawas harunya bisa menjamin SPMB bisa berjalan profesional jangan malah pimpinan menitipkan bahkan menggunakan stempel DPRD ini sangat memalukan dan merusak citra lembaga DPRD,” ujarnya.
Musa pun mendesak Badan Kehormatan DPRD Banten untuk segera mengambil tindakan tegas terhadap yang bersangkutan. Ia berharap ada teguran formal dan penyelidikan atas dugaan penyalahgunaan wewenang tersebut.
Lebih lanjut, Musa meminta pihak sekolah untuk menolak calon siswa yang masuk melalui jalur titipan, termasuk yang direkomendasikan oleh pejabat eksekutif, legislatif, maupun yudikatif.
“Kepada pihak sekolah saya meminta agar calon siswa yang direkomendasikan tersebut untuk ditolak jangan diterima hal ini perlu dilakukan agar publik percaya bahwa tidak ada permainan dalam SPMB,” tuturnya.
Ia juga mendorong para kepala sekolah dan panitia SPMB agar tidak takut melaporkan jika ada oknum pejabat yang menitipkan calon siswa.
“Jangan takut coret dan tolak siapapun calon siswa yang dititipkan oleh para pejabat baik eksekutif, legislatif maupun titipan yudikatif,” katanya.